I made this widget at MyFlashFetish.com.

Clips of Historic

Minggu, 24 April 2011

Penaklukan India dibawah Pemuda 20 Tahun : Muhammad al-Qasim

Tentara Elite Muslim dibawah Pimpinan Muhammad al-Qasim
   Dua tahun setelah jatuhnya wilayah Wara'an Nahr, anak benua India pun jatuh ke tangan kaum muslim yang dipimpin oleh Muhammad bin al-Qasim, yang saat itu usianya belum genap 20 Tahun. Tepat tahun 89 Hijriyah / 708 Masehi, wilayah ini jatuh ke tangan panglima belia ini. Dimulai dari Sind, pasukan Muhammad al-Qasim bergerak ke Mukran. Pasukannya dikonsentrasikan disini, dan Mukran dijadikan titik tolak dan pangkalan militernya. Dari sana, pasukan kemudian bergerak ke Dubail, menyusuri pantai laut India. Wilayah ini pun jatuh ke tangannya, setelah ditinggal lari oleh Raja Sind.

   Kota ini pun didesain ulang oleh Muhammad al Qasim, dengan menempatkan 4000 kaum muslim di kawasan itu, kemudian wilayah tersebut dijadikan pangkalan marinirnya. Penaklukan wilayah ini mempunyai dampak yang besar kepada penduduk di sekitarnya, sehingga mereka mengajukan perdamaian dengan kaum Muslim.

Jumat, 22 April 2011

Kegemilangan Pertanian Pada Masa Khilafah

Bidang pertanian mendapat perhatian yang besar dalam Islam. Islam memberikan dorongan ruhiah yang besar untuk bertani atau berladang atau lebih umum menanam bebijian atau pepohonan. Rasulullah saw. pun bersabda:

Tidaklah seorong Muslim menanam sebatang pohon (berkebun) atau menanam sebutir biji (bertani), lalu sebagian hasilnyo dimakan oleh burung, manusia atau binatang, melainkan baginya ada pahala sedekah (HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmizi dan Ahmad).

Selain dorongan ruhiah, peran negara yang menjalankan politik ekonomi Islam juga amat penting dan berperan besar. Hasilnya, kaum Muslim berhasil meraih kegemilangan di sektor pertanian serta memberikan konstribusi besar bagi kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia selama berabad-abad. Semua itu terekam baik dalam sejarah kaum Muslim dan diakui oleh sejarahwan Barat sekalipun.

Kemajuan besar di sektor pertanian itu menunjukkan besarnya peran kebijakan pertanian Khilafah ketika itu. Kebijakan itu dimaksudkan untuk meningkatkan produksi pertanian dan menjamin kelangsungannya. Kebijakan itu mencakup kebijakan intensifikasi, ekstensifikasi, pembangunan infrastruktur pertanian, litbang dan dukungan kepada petani.

Intensifikasi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas. Di antaranya dalam bentuk penggunaan sarana produksi pertanian yang lebih balk seperti bibit unggul, penggunaan pupuk, obat-obatan dan saprotan, dsb. Intensifikasi juga dilakukan dengan jalan penciptaan, penyebarluasan serta penggunaan teknik budidaya dan produksi modern yang lebih efisien di kalangan petani.

Peta Misterius Benua Selatan

Oleh : Prof. Dr. Ing. Fahmi Amhar

  Apa yang mutlak harus dimiliki oleh seorang penguasa, sebelum dia bisa memerintah dengan efektif? Jawabanya adalah: peta! Dengan peta para penguasa dapat mengetahui wilayah kedaulatan yang harus dijaganya, dan wilayah asing yang harus dia waspadai. Dengan peta juga para penguasa mengetahui sebaran sumberdayanya, baik alam, infrastruktur, fasilitas produksi, hingga sebaran penduduk.

Inilah yang membuat para penguasa zaman dahulu selalu dekat dengan para geografer atau para ahli pembuat peta. Karena itu tidak heran, bahwa salah satu peninggalan zaman keemasan Khilafah Utsmaniyah adalah peta, dan yang paling terkenal dari itu adalah peta Piri Rais.

Peta Piri Rais adalah sebuah peta dunia yang dibuat abad-16 oleh seorang laksamana, geografer dan kartografer Turki Utsmani, Piri Rais, ditanggali pada bulan Muharram 919 H (1513 M) dan. dipresentasikan untuk Sultan Salim pada 1517 M. Peta ini menunjukkan pantai barat Eropa dan Afrika utara dengan tingkat ketelitian yang masuk akal, hingga pantai Brazil yang saat itu sudah dikenal. Beberapa pulau di Atlantik seperti Azores dan Kepulauan Canary, bahkan pulau mistis Antillia juga dimuat. Yang unik, peta ini menunjukkan sebuah daratan di Selatan yang merupakan bukti atau dugaan paling awal atas eksistensi benua Antartika.

Agar Mata Untuk Melihat

Oleh: Prof.Dr. Ing. Fahmi Amhar

Masih sehatkah mata Anda? Kalau Anda masih bisa membaca tulisan ini, insya Allah mata Anda sehat. Tetapi apakah mata Anda telah dipakai untuk melihat? Maksud kami melihat hal-hal yang Allah halalkan dan Allah perintahkan untuk melihat?

Tahukah Anda, siapa dalam sejarah ilmuwan paling berpengaruh dalam soal penglihatan?
Abu Ali Hasan Ibn al-Haitsam adalah fisikawan yang paling terkenal kontribusinya dalam optika dan metode ilmiah. Dia lahir 965 M di Basrah dan bersekolah di Basrah dan Baghdad. Kemudian dia pergi ke Mesir untuk mengerjakan proyek mengontrol sungai Nil, yang ternyata gagal, sehingga untuk menghindari hukuman dia harus berpura-pura gila sampai wafatnya Khalifah al-Hakim. Selama dalam tahanan rumah dia telah banyak meneliti fenomena optika. Kemudian dia ke Spanyol, dan di sanalah dia menulis karya-karyanya dalam optika, matematika, fisika, kedokteran dan metode ilmiah.

Kisah Sang Petualang

Ekspedisi Columbus
 Pada tanggal 12 Oktober 1492, Christoper Columbus, berlayar dengan bendera kerajaan Spanyol, Tersesat dalam pelayaran menuju Asia dan mendarat di pantai kepulauan Guanahani (sekarang San Salvador, di kepulauan Bahama). Disana dia melakukan kontak dengan masyarakat local yang dikira penduduk wilayah India. Orang-orang ini yang kemudian disebut sebagai Indian, adalah suku Taino, yang telah mengukuhkan peradaban yang terbentang sepanjang kepulauan Karibia, dari Kuba sampai Trinidad.

Pada Tahun 1492, ada sekitar satu juta orang Taino yang hidup dan tinggal di Karibia; lima puluh tahun kemudian, setelah pembunuhan besar-besaran yang tak kenal lelah, perbudakan dan berbagai penyakit yang ditularkan orang-orang Eropa, jumlah mereka tinggal kurang dari 25.000 (dua puluh lima ribu) orang, dan menjelang Tahun 1600, mereka sebagai masyarakat telah punah oleh program pemusnahan yang dilakukan oleh Eropa yang diawali oleh Christoper Columbus ini.  

Khayrudin Barbarossa (Si Janggut Merah) : Sang Laksamana Khilafah Ustmaniyah yang Tangguh

Pernahkah anda menonton film ‘Pirates of The Carribean’, atau memainkan game bajak laut, atau membaca komik-komik tentang bajak laut ? tentu ingat karakter jahat ‘Barbarossa’ bukan ? Sejak zaman pertengahan, aneka macam karya fiksi Eropa dan Amerika biasa menggunakan nama Barbarossa untuk menamai karakter seorang bajak laut yang jahat. Makna negatif Barbarossa terus dipropagandakan hingga zaman sekarang, meski di dalam setting-setting yang berbeda. Tak ada asap jika tak ada api, kebiasaan para penulis fiksi Eropa dan Amerika ini tentu ada sebabnya.

Pada abad ke-15 masehi, di Laut Mediterania ada dua tokoh legendaris lautan yang mana kerajaan-kerajaan Kristen Eropa menganggap mereka sebagai bajak laut bersaudara yang disebut The Barbarossa Brothers. Kedua tokoh ini menjadi legenda dalam dunia ‘per-bajak-laut-an’ dan merupakan tokoh bahari yang sangat ditakuti orang-orang Eropa pada zamannya. Dalam cerita orang-orang Eropa, kebiasaan mereka ialah membajak barang-barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal milik kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut Mediterania. Awak kapal yang dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena melawan atau hidup dengan menyerah secara sukarela.
Tentu hal itu tidak lain adalah kebohongan yang diada-adakan oleh kaum salibis yang sangat benci dengan tokoh-tokoh muslim yang berjuang demi kejayaan Islam dan daulah Khilafah Islamiyah. Siapakah sebenarnya Barbarossa yang sangat ditakuti oleh orang-orang Eropa selama berabad-abad itu? Mengapa hingga zaman sekarang nama itu terus menghantui benak dan pikiran mereka ?

Muhammad Al Fatih : Kisah Penaklukan Constantinople

Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang Allah turunkan kepada ummatnya, baik melalui al-Qur’an ataupun melalui ucapan Rasulullah SAW.

Bisyarah adalah perlambang janji Allah dan menjadi penyemangat kaum muslim selama berabad-abad lamanya, keyakinan akan janji Allah ini terpatri kuat di dalam jiwa kaum muslim dan menjadi harapan ditengah-tengah keputus-asaan, menjadi pengingat dalam kealpaan dan menjadi sebuah sumber energi yang tidak terbatas sampai kapanpun juga. Dengan bisyarah inilah kaum muslim berjuang dan menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban dunia.

Salah satu bisyarah yang dapat menginspirasi setiap muslim adalah bisyarah rasulullah yang disampaikan oleh Abdullah bin Amru pada shahabat:

Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, “bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan runtuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad)

Waktu

Facebook Badge

Kitab-kitab Mutabanat